Bahaya Leptospirosis pada Pemilik Komorbid, Bisa Fatal

Estimated read time 2 min read

Leptospirosis ialah penyakit menular akibat bakteri yang umumnya dialami orang yang terkena banjir atau berada di genangan air.

Biasanya bakteri tersebut disebarkan melalui kencing tikus yang mengontaminasi banjir ataupun genangan air.

Gejalanya secara umum adalah demam tinggi, sakit kepala, hingga nyeri otot.

Untuk gejala berat biasanya disertai pendarahan, bisa mimisan, gusi berdarah, hingga batuk berdarah.

Waspadai Gula Darah Tinggi pada Ibu Hamil, Butuh Penanganan Khusus Spesialis penyakit dalam di RSUP Dr.

Kariadi Semarang Muchlis Achsan Udji Sofro mengatakan penyakit yang disebabkan bakteri leptospira intterogans atau leptospirosis akut rawan menjangkiti penderita dengan komorbid atau penyakit bawaan.

Umumnya para penderita leptospirosis akut, yang tertular dari kencing hewan yang terinfeksi, ikut mengalami infeksi pada organ tubuh lain dan meningkatkan fatalitas kasus.

“Faktor yang menyebabkan kasus leptospirosis akhirnya meninggal terutama karena adanya komorbid seperti diabetes melitus tidak terkontrol, hipertensi tidak terkendali, ginjal kronis,” jelas Muchlis.

Risiko kematianMenurutnya, biasanya fatalitas terjadi akibat bakteri leptosprira intterogans penyebab leptospirosis menjalar ke organ-organ yang sebelumnya telah bermasalah dari adanya penyakit penyerta.

Beberapa penyakit penyerta yang memiliki fatalitas kasus lebih tinggi apabila pasien juga mengalami leptospirosis di antaranya diabetes melitus, ginjal kronis, sirosis hati, dan lupus eritematosus sistemik.

Faktor Risiko Diabetes Melitus yang Perlu Diwaspadai Apabila tidak ditangani dengan tepat maka potensi kasus kematian bisa lebih tinggi.

Muchlis pun menyarankan untuk dapat mencegah kasus leptospirosis akut pada penderita komorbid maka pasien harus disiplin mengecek kondisi penyakit penyertanya.

“Kelemahan kita itu penyakit tidak menularnya belum dikontrol dengan baik.

Banyak pasien diabetes melitus tidak mau kontrol karena tidak bergejala, banyak pasien hipertensi malas minum obat.

Harusnya penyakit menular itu diatasi berbarengan dengan penyakit tidak menularnya,” sarannya.

Apabila bergejala ringan hingga sedang, Muchlis menyebut penyakit leptospirosis dapat diobati dengan meminum antibiotik.

Namun untuk kasus leptospirosis berat, pasien disarankan untuk mendapatkan penanganan khusus di rumah sakit.

Pilihan Editor: Pahami Penyebab dan Penanganan Leptospirosis

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours