Jakarta -Keluarga Bruce Willis telah mengumumkan bahwa Bruce Willis telah didiagnosis menderita demensia frontotemporal (FTD).
Apa sebenarnya demensia FTD? Demensia frontotemporal (FTD) atau degenerasi frontotemporal mengacu pada sekelompok gangguan yang disebabkan oleh hilangnya sel saraf secara progresif di lobus frontal otak (area di belakang dahi) atau lobus temporal (area di belakang telinga).
Jenis Vitamin yang Dibutuhkan untuk Redakan Gejala Neuropati Merujuk dari www.nia.nih.gov, gangguan frontotemporal (FTD) atau yang disebut demensia frontotemporal merupakan hasil kerusakan neuron di lobus frontal dan temporal otak.
Mengutip dari Alzheimer’s Association, kerusakan sel saraf yang disebabkan oleh demensia frontotemporal menyebabkan hilangnya fungsi di daerah otak ini, yang dapat menyebabkan penurunan perilaku, kepribadian dan kesulitan dalam menghasilkan atau memahami bahasa.
Demensia sebagian besar menyerang orang berusia di atas 65 tahun, tetapi demensia frontotemporal cenderung dimulai pada usia yang lebih muda.
Sebagian besar kasus didiagnosis pada orang berusia 45-65 tahun, meskipun juga dapat menyerang orang yang lebih muda atau lebih tua.
Seperti jenis demensia lainnya, demensia frontotemporal cenderung berkembang perlahan dan memburuk secara bertahap selama beberapa tahun.
FTD bersifat progresif, artinya gejala menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu.
Pada tahap awal, orang mungkin hanya memiliki satu gejala.
Seiring perkembangan penyakit, gejala lain muncul karena lebih banyak bagian otak yang terpengaruh.
Sulit untuk memprediksi berapa lama seseorang dengan FTD akan hidup.
Beberapa orang hidup lebih dari 10 tahun setelah didiagnosis, sementara yang lain hidup kurang dari dua tahun setelah didiagnosis.
Viral Juhani Jemaah Haji Minta Turun Pesawat, Diduga Demensia Mengutip dari nhs.uk, demensia frontotemporal disebabkan oleh gumpalan protein abnormal yang terbentuk di dalam sel otak.
Kondisi ini dianggap merusak sel dan menghentikannya bekerja dengan baik.
Protein terutama menumpuk di lobus frontal dan temporal otak di bagian depan dan samping.
Ini penting untuk mengendalikan bahasa, perilaku, dan kemampuan untuk merencanakan dan mengatur.
Dikutip dari WebMD, kondisi ini juga seringkali dikaitkan dengan genetik.
Ada mutasi genetik yang dikaitkan dengan demensia frontotemporal.
Sekitar 1 dari 8 orang yang mengalami demensia frontotemporal akan memiliki kerabat yang juga terkena kondisi tersebut.
Jika Anda memiliki riwayat keluarga demensia frontotemporal, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk berbicara dengan dokter Anda tentang dirujuk ke ahli genetika dan mungkin menjalani tes genetik untuk mengetahui apakah Anda berisiko.
RINDI ARISKAPilihan editor : Awas, Sering Begadang Bisa Sebabkan Demensia Sampai Obesitas
+ There are no comments
Add yours